6. PERENCANAAN PESAN-PESAN BISNIS
Perencanaan bisnis merupakan satu langkah strategis bagi
pencaaian tujuan suatu organisasi secara menyeluruh. Pesan-pesan bisnis yang
terencana dengan baik mempermudah pencapaian tujuan komunikasi. Makalah ini
akan menjelaskan tentang perencanaan pesan-pesan bisnis yang difokuskan pada
perencanaan pesan-pesan bisnis secara tertulis
Yang termasuk perencanaan pesan-pesan bisnis adalah :
1. Pemahaman Proses Komposisi
Penyusunan proses komposisi seperti halnya proses
menciptakan lagu;merencanakan lagu, membuat aransemen dan menentukan musisinya
hinnga melakukan revisi-revisi hingga lagu enak didengar. Begitu juga proses
penyusunan pesan-pesan bisnis; perencanaan, pengorganisasian, dan revisi.
2. Perencanaan
Beberapa hal perlu diperhatikan dalam perencanaan
diantaranya maksud komunikasi, sasaran audiens, ide pokok, saluran yang
digunakan.
3. Pengorganisasian
Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyusunan
kata kalimat, dan paragraf perlu diperhatikan penggunaan kata, kalimat, dan
paragraf yang sederhana, mudah dimengerti, dan dilaksanakan.
4. Revisi
Seluruh maksud dan isi pesan ditelaah kembali dari substansi
pesan yang akan disampaikan,gayapenulisa, struktur kalimat, dan bagaimana
tingkat pemahaman. Pengecekan dilakukan agar pesan tersampaikan sesuai
perencanaan.
5. Penentuan Tujuan
Tahap pertama dalam merencanaka suatu pesan bisnis adalah
memikirkan maksud atau tujuan komunikasi. Untuk dapat melakukan hal itu,
pertama anda harus menentukan tujuan yang jelas sesuai tujuan organisasi.
6. Mengapa tujuan harus jelas
Penentuan tujuan yang jelas bagi suatu organisasi akan dapat
membantu proses pengambilan keputusan yang mencakup antara lain :
keputusan untuk meneruskan pesan
keputusan untuk menanggapi audiens
keputusan untuk memusatkan isi pesan
7. Tujuan komuikasi bisnis.
Secara umum ada tiga tujuan komunikasi bisnis yaitu :
memberi informasi, persuasi, dan melakukan kolaborasi
8. Cara menguji tujuan
Untuk menguji apakah suatu tujuan yang telah ditetapkan
tersebut sudah baik atau belum perlu pengujian dengan empat pertanyaan berikut.
apakah tujuan tersebut realistik
apakah waktunya tepat
apakah orang yang mengirimkan pesan sudah tepat
apakah tujuannya selaras dengan tujuan orgsnisasi perusahaan
9. Analisis Audiens
Bila suatu komunikasi telah memiliki maksud dan tujuan yang
jelas, langkah berikutnya adalah memperhatikan audiens yang akan dihadapi.
1. Cara mengembangkan profil audiens.
Mengembangkan suatu profi audiens boleh dikatakan gampang –
gampang susah. Penentuan profil audiens dalam hal ini tidak akan mengalami
kesulitan karena audiens adalah orang – orang yang sudah dikenal, akantetapi
akan menjadi sulit bila belum.dalam kasus ini komunikator perku melakkukan
investigasi untuk mengantisipasi reaksi mereka.
menentukan ukuran serta komposisi audiens
siapa audiens
reaksi audiens
tingkat pemahaman audiens
hubungan komunikator dengan audiens
2. Cara memuaskan audiens akan kebutuhan informasi
Kunci komunikasi yang efektif adalah dengan menentukan
kebutuhan informasi audiens dan selanjutnya berusaha memenuhi kebutuhan
tersebut dengan lima tahap di bawah ini ;
cari apa yang diingikan oleh audiens
antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan
berikan semua informasi yang diperlukan
pastikan bahwa informasinya akurat
tekankan ide – ide yang menarik bagi audiens
3. Cara memuaskan kebutuhan motivasional audiens
Ada kecenderungan bahwa audiens tidak mau mengubah sesuatu
yang ada dengan hal yang lebih baru. Cara mengatasinya adalah dngfan mengatur
pesan – pesan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima
audiens dengan mudah. Pendekatan yang dapa deliakukan adalah dengan memberikan
argumentasi yang bersifat rasional. Meskipun pendekatan argumentasi merupakan
cara yang baik, perlu juga untuk mencoba menggunakan pendekatan emosi.
10. Penentuan Ide Pokok
Setelah menganalisis tujuan dan audiens delanjutnya adalah
menentuka cara mencapai tujuan tersebut. Setiap pesan bisnis akan bermuara pada
satu tema pokok yaitu ide pokok.
Sebelum menentukan ide pokok hal – hal penting yang harus
diidentifikasikan terlebih dahulu :
1. Teknik Curah Pendapat
beberapa teknik curah pendapat yang dapat digunakan antara
lain :
storyteller’s tour
random list
cfr (conclusions findings recomendation) worksheet
journalist approach
question and answer approach
2. Pembatasan Cakupan
Penyajian informasi rutin terhadap audiens hendaknya
menggunakan kata – kata yang singkat. Ide pokok dari pesan – pesan disesuaikan
dengan waktu yang tersedia sehingga poin yang penting tidak terabaikan selain
itu ide pokok yang disampaikan harus mudayh dimengerti dan diterima oleh
audiens.
11. Seleksi saluran dan media
Ide pokok dari pesan – pesan bisnis dapat disampaikan
melalui dua saluran yaitu saluran lisan atau oral atau tertulis.
1. Komunikasi Lisan
Salah satu kebaikan dari komunikasi lisan adalah kemampuan
memberikan feedback dengan segera. Kelebihan lain adalah sifatnya yang
ekonomis. Pendekatan lisan juga bermanfaat apabila yang disajikan adalah
informasi kontroversial karena reaksi audiens dapat terbaca dari bahasa isyarat
mereka.
2. Komunikasi Tertulis
Salah satu kelebihan komunikasi tertulis adalah peneulis
mempunyai keempatan untuk merencanakan dan mengendalikan pesan – pesan mereka.
Suatu format tulisan diperlukan jika informasi disampaikan kompleks dan
dibutuhkan catatan permanan untuk referensi.
https://marzocchiahmed.wordpress.com/2013/01/24/pesan-pesan-bisnis-kombis/
7. PENGORGANISASIAN DAN REVISI PESAN PESAN BISNIS
A.
PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN MELALUI OUTLINE
Untuk mencapai
pengorganisasian pesan-pesan yang baik maka diperlukan suatu cara agar pesan
tersebut dapat berguna dan bermanfaat bagi setiap penggunanya. Hal tersebut
dapat dilakukan dengan cara :
1.
Mendefinisikan dan Mengelompokkan Ide
Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendasar
bagi setiap komunikator yang harus dicari pemecahannya. Jika materi memang
lemah, tidak memiliki suatu muatan yang menarik, maka akan mengaburkan fakta
yang ada. Apabila penyusunan pesan yang panjang dan kompleks, maka outline
sangat diperlukan dan menjadi penting artinya. Hal ini karena dengan adanya
outline akan sangat membantu memvisualisasikan hubungan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain. Selain itu, outline juga membantu untuk
mengkomunikasikan ide-ide dengan cara yang lebih sistematik, efisien dan
efektif. Melalui perencanaan yang baik outline akan membantu mengekspresikan
transisi antara ide-ide sehingga audiens akan memahami pola pikir komunikator.
Susunan suatu outline secra garis besar dapat digolongkan ke dalam tiga
golongan, antara lain :
a. Memulai dengan Ide
Pokok, akan sangat membantu dalam menetapkan tujuan dan strategi umum dari
suatu pesan. Ide pokok dirangkum ke dalam dua hal yaitu : keinginan terhadap
audiens untuk melakukan dan memikirkannya, sebagai alasan yang mendasar bagi
audiens mengapa harus melakukan dan memikirkannya.
b. Menyatakan hal-hal pendukung yang penting, yang akan
sangat berguna dalam mendukung ide-ide pokok.
c. Membuat ilustrasi
dengan bukti-bukti, semakin banyak bukti-bukti yang dapat disajikan, maka
outline yang dibuat akan semakin baik.
2. Menentukan
Urutan dengan Rencana Organisasional
Setelah mengelompokkan ide-ide, langlah selanjutnya adalah
menentukan urutan-urutan terhadap ide-ide tersebut aga selaras dengan rencana
organisasional, melalui dua pendekatan yaitu :
a. Pendekatan Langsung (direct approach), sering disebut
juga dengan pendekatan deduktif , dimana ide pokok muncul paling awal, kemudian
diikuti bukti-bukti pendukungnya. Biasanya reaksi dari audiens akan positif dan
menyenangkan jika menggunakan pendekatan ini.
b. Pendekatan Tidak Langsung
(indirect approach), atau sering disebut dengan pendekatan induktif, dimana
bukti-bukti diletakan paling awal, kemudian baru diikuti dengan ide pokok.
Biasanya audiens akan merespon negatif dan tidak menyenangkan. Setelah
menganalisa berbagai kemungkinan respon yang ada dari dalam diri audiens serta
telah menemukan suatu pendekatan yang terbaik, maka tahap selanjutnya adalah
menentukan jenih pesan yang akan dibuat atau disampaikan. Secara garis besar
jenis pesan yang dapat di sampaikan meliputi permintaan langsung (direct
request), pesan-pesan rutin, good news atau goodwill, pesan-pesan bad news dan
pesan-pesan persuasif.
http://wijayahery.blogspot.com/2011/03/pengorganisasian-pesan-pesan-bisnis.html
8. PERENCANAAN LAPORAN BISNIS
Membuat Laporan Bisnis yang Baik
1. Akurat
Hal pertama yang perlu diperhatikan oleh seorang penulis
laporan bisnis adalah bagaimana mengatakan suatu kebenaran. Beberapa hal
berikut ini akan membantu mengatasi kemungkinan terjadinya distorsi :
a. Jelaskan fakta atau peristiwa yang terjadi secara konkret.
b. Laporkan semua fakta yang relevan.
c. Tempatkan fakta yang ada dalam suatu perspektif.
d. Berikan bukti-bukti terhadap kesimpulan yang Anda buat.
e. Sajikan hanya bukti yang valid dan mendukung kesimpulan
Anda.
f. Jaga bias pribadi Anda dalam suatu laporan.
2. Keputusan yang Baik
Laporan bisnis yang dibuat tidak hanya digunakan pihak
intern saja, tetapi juga pihak ekstern organisasi. Pembaca akan merasa senang
membaca suatu laporan yang mencakup lima hal berikut :
a. Adanya ide pokok pada permulaan suatu laporan.
b. Melihat fakta-fakta yang tersedia.
c. Menerima uraian atau cerita secara menyeluruh.
d. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
e. Mempelajari sesuatu yang dapat membuat pekerjaan atau
tugas-tugas mereka menjadi lebih mudah.
3. Format, Gaya, dan Organisasi yang Responsif
Sebelum menulis, Anda harus memutuskan apakah akan
menggunakan format surat, memo, atau manuskrip; apakah menggunakan gaya formal
atau informal. Dalam hal ini, ajukan diri Anda sendiri pertanyaan berikut.
a. Siapa yang berinisiatif yang membuat laporan?
b. Apakah subyek yang akan dimasukan ke dalam laporan?
c. Kapan suatu laporan dibuat?
d. Ke mana laporan akan dikirim?
e. Mengapa suatu laporan dibuat?
f. Bagaimana sikap pembaca?
http://kunangsenja.blogspot.com/2010/05/penulisan-laporan-singkat.html
9. PRESENTASI BISNIS
Persiapan Dasar Presentasi Bisnis
a. Penguasaan
terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan
Penguasaan terhadap materi yang akan dipresentasikan
merupakan salah satu syarat penting agar apa yang ingin disampaikan kepada
audiens dapat mencapai sasaran. Ketidakpastian terhadap materi yang akan
dipresentasikan bukan saja menghambat penyampaian pesan kepada audiens, tetapi
juga akan memberikan citra ( image ) yang kurang baik bagi pembicara yang
bersangkutan. Oleh karena itu, kuasailah materi tersebut dengan baik sebelum
melakukan presentasi di hadapan audiens.
b. Penguasaan
berbagai alat bantu presentasi dengan baik
Di samping penguasaan materi yang akan dipresentasikan
dengan baik, maka berikutnya adalah bagaimana seorang pembicara mampu
memanfaatkan berbagai alat bantu presntasi bisnis demi pencapaian tujuan yang
dikehendaki.
Berbagai alat batu presentasi bisnis yang dapat digunakan
antara lain: white board, spidol, overhead projector ( OHP ), transparasi,
slide, komputer, bagan, flip chart, video camera, tape, televisi, VCR, dan LCD
Projector.
c. Menganalisis
siapa audiens ( Who, What, Where, When,
Why, How )
Agar tujuan presentasi bisnis dapat tercapai dengan baik,
maka seorang pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang menjadi audiens.
Melalui pendekatan bertanya dengan menggunakan kata tanya seperti: apa, siapa,
di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana, maka seorang pembicara akan dapat
mengidentifikasi tentang siapa sebenarnya audiens yang dimaksud, sehingga
seorang pembicara dapat melakukan berbagai persiapan antisifatif.
d. Menganalisis
berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi
Agar presentasi bisnis yang dilakukan tersebut dapat
mencapai tujuan, maka seorang pembicara perlu mengenal lebih dekat dengan
lingkungan lokasi atau tempat di mana seseorang akan melakukan presentasi
bisnis.
http://fajarhidayat14.blogspot.com/2013/04/persiapan-presentasi.html